Kamis, 30 Mei 2013

Download Bokep Skandal Perawat Bogor

katanya ni video bokep ini dari bogor, perawat apa perawan ya.. yg mau download silahkan [DOWNLOAD DISINI]

Berbagi/Kirim Video Bokep, Dewasa, Skandal Mesum Terbaru

Silahkan jika ingin Berbagi/Kirim Video Bokep, Dewasa, XXX, Skandal Mesum Terbaru.
Dimohon untuk tidak mengirimkan link/url jebakan atau virus. kalau mau iseng bukan disini tempatnya. dan jangan kirim link iklan atau referal jika di langgar maka akan kami req banned.
******** Usahakan link download ada di 4shared, mediafire, dropbox atau yang lainya yg tidak ribet untuk mendownloadnya.

Silahkan kirim di kolom komentar facebook dibawah ini :

Selasa, 28 Mei 2013

HOT JAPAN PORNSTAR VIDEO

Forum Telanjang - HOT JAPAN PORNSTAR VIDEO, Miyabi Fucked Hard in Powder Room, Busty Maria Ozawa Amazing Sex Scene, Maria Ozawa Gets Creampie , Okina Tsubasa.


Miyabi Fucked Hard in Powder Room
Download Lin

Busty Maria Ozawa Amazing Sex Scene
Download Link 

Maria Ozawa Gets Creampie 
Download Link 

Okina Tsubasa
Download Link 


jika anda kesulitan mendownload klik dibawah ini!

Tips: Cara Download di Tusfiles dengan IDM

Film Bokep Gratis Download

Jumat, 24 Mei 2013

Tukar Nomor Untuk Kencan, ML, Ngentot, Phone Sex

yang mau tukar nomor mari silahkan tulis pada area kometnar dibawah. gunakan akun facebook kamu. biar mudah untuk berkenalan.

Rabu, 22 Mei 2013

Cerita Dewasa Sex - Antara Aku Dan Tante


Forum Telanjang - cerita dewasa, cerita sex, cerita panas, cerita seks, cerita mesum, cerita hot, cerita bokep, cerita ngentot, cerita porno, ngentot artis, foto sexy, abg bugil, foto seksi, foto hot, foto mesum, foto panas, foto sex, foto bugil, cewek bugil
Cerita Dewasa Sex - Antara Aku Dan Tante Lina Kejadian ini terjadi sekitar 6 tahun yang lalu, waktu itu aku masih berusia 24 tahun. Aku mempunyai seorang tante bernama Lina yang umurnya waktu itu 36 tahun. Tante Lina adalah adik dari Mamaku. Tante Lina sudah menjanda selama lima tahun. Dari perkawinan dia dengan almarhum suaminya tidak di karunia anak. Tante Lina sendiri melanjutkan usaha peninggalan dari almarhum suaminya. Dia tinggal di salah satu perumahan yang tidak jauh dari rumahku. Dia tinggal dengan seorang pembantunya, Mbak Sumi. Tante Lina ini orangnya menurutku seksi sekali. Payudaranya besar bulat dengan ukuran 36C, sedangkan tingginya sekitar 175 cm dengan kaki langsing seperti peragawati dan perutnya rata soalnya dia belum punya anak. Hal ini membuatku sering ke rumahnya dan betah berlama-lama kalau sedang ada waktu.
Dan sehari-harinya aku cuma mengobrol dengan tante Lina yang seksi ini dan dia itu orangnya supel benar tidak canggung cerita-cerita denganku. Dari cerita tante Lina bisa aku tebak bahwa dia itu orangnya kesepian sekali semenjak suaminya meninggal. Maka aku berupaya menemaninya dan sekalian ingin melihat tubuhnya yang seksi. Setiap kali aku melihat tubuhnya yang seksi, aku selalu terangsang dan aku lampiaskan dengan onani sambil membayangkan tubuhnya. Kadangkala timbul pikiran kotorku ingin bersetubuh dengannya tapi aku tidak berani berbuat macam-macam terhadap dia, aku takut nanti dia akan marah dan melaporkan ke orang tuaku.
Hari demi hari keinginanku untuk bisa mendapatkan tante Lina semakin kuat saja. Kadang-kadang kupergoki tante Lina saat nabis mandi, dia hanya memakai lilitan handuk saja. Melihatnya jantungku deg-degan rasanya, ingin segera membuka handuknya dan melahap habis tubuh seksinya itu. Kadang-kadang juga dia sering memanggilku ke kamarnya untuk mengancingkan bajunya dari belakang. Benar-benar memancing gairahku.
Sampai pada hari itu tepatnya malam minggu, aku sedang malas keluar bersama teman-teman dan aku pun pergi ke rumah Tante Lina. Sesampai di rumahnya, tante Lina baru akan bersiap makan dan sedang duduk di ruang tamu sambil membaca majalah. Kami pun saling bercerita, tiba-tiba hujan turun deras sekali dan Tante Lina memintaku menginap saja di rumahnya malam ini dan memintaku memberitahu orang tuaku bahwa aku akan menginap di rumahnya berhubung hujan deras sekali.
"Di, tante mau tidur dulu ya, udah ngantuk, kamu udah ngantuk belum?", katanya sambil menguap.
"Belum tante", jawabku.
"Oh ya tante, Andi boleh pakai komputernya nggak, mau cek email bentar", tanyaku.
"Boleh, pakai aja" jawabnya lalu dia menuju ke kamarnya.
Lalu aku memakai komputer di ruang kerjanya dan mengakses situs porno. Dan terus terang tanpa sadar kukeluarkan kemaluanku yang sudah tegang sambil melihat gambar wanita setengah baya bugil. Kemudian kuelus-elus batang kemaluanku sampai tegang sekali berukuran sekitar 15 cm karena aku sudah terangsang sekali. Tanpa kusadari, tahu-tahu tante Lina masuk menyelonong begitu saja tanpa mengetuk pintu. Saking kagetnya aku tidak sempat lagi menutup batang kemaluanku yang sedang tegang itu. Tante Lina sempat terbelalak melihat batang kemaluanku yang sedang tegang hingga langsung saja dia bertanya sambil tersenyum manis.
"Hayyoo lagi ngapain kamu, Di?" tanyanya.
"Aah, nggak apa-apa tante lagi cek email" jawabku sekenanya. Tapi tante Lina sepertinya sadar kalau aku saat itu sedang mengelus-elus batang kemaluanku.
"Ada apa sih tante?" tanyaku.
"Aah nggak, tante cuma pengen ajak kamu temenin tante nonton di kamar" jawabnya.
"Oh ya sudah, nanti saya nyusul ya tante" jawabku.
"Tapi jangan lama-lama yah" kata Tante Lina lagi.
Setelah itu aku berupaya meredam ketegangan batang kemaluanku, lalu aku beranjak menuju ke kamar tante dan menemani tante Lina nonton film horor yang kebetulan juga banyak mengumbar adegan-adegan syur.
Melihat film itu langsung saja aku menjadi salah tingkah, soalnya batang kemaluanku langsung saja bangkit lagi. Malah Tante Lina sudah memakai baju tidur yang tipis dan gilanya dia tidak memakai bra karena aku bisa melihat puting susunya yang agak mancung ke depan. Gairahku memuncak melihat pemandangan seperti itu, tapi apa boleh buat aku tidak berani berbuat macam-macam. Batang kemaluanku semakin tegang saja sehingga aku terpaksa bergerak-gerak sedikit guna membetulkan posisinya yang miring. Melihat gerakan-gerakan itu tante Lina rupanya langsung menyadari sambil tersenyum ke arahku.
"Lagi ngapain sih kamu, Di?" tanyanya sambil tersenyum.
"Ah nggak apa-apa kok, tante" jawabku malu. Sementara itu tante Lina mendekatiku sehingga jarak kami semakin dekat di atas ranjang.
"Kamu terangsang yah, Di, lihat film ini?"
"Ah nggak tante, biasa aja" jawabku mencoba mengendalikan diri.
Bisa kulihat payudaranya yang besar menantang di sisiku, ingin rasanya kuhisap-hisap sambil kugigit putingnya. Tapi rupanya hal ini tidak dirasakan olehku saja, Tante Lina pun rupanya sudah agak terangsang sehingga dia mencoba mengambil serangan terlebih dahulu.
"Menurut kamu tante seksi nggak, Di?" tanyanya.
"Wah seksi sekali tante" kataku.
"Seksi mana sama yang di film itu?" tanyanya lagi sambil membusungkan payudaranya sehingga terlihat semakin membesar.
"Wah seksi tante dong, abis bodynya tante bagus sih" kataku.
"Ah masa sih?" tanyanya.
"Iya benar tante, swear.." kataku.
Jarak kami semakin merapat karena tante Lina terus mendekatkan tubuhnya padaku, lalu dia bertanya lagi padaku..
"Kamu mau nggak kalo diajak begituan sama tante".
"Mmaauu tante.." Ah, seperti ketiban durian runtuh, kesempatan ini tidak tentu aku sia-siakan, langsung saja aku memberanikan diri untuk mencoba mendekatkan diri pada tante Lina.
"Wahh barang kamu lumayan juga, Di" katanya.
"Ah tante bisa aja.. Tante kok kelihatannya makin lama makin seksi aja sih.. Sampe saya gemes deh ngeliatnya.." kataku.
"Ah nakal kamu yah, Di" jawabnya sambil meletakkan tangannya di atas kemaluanku.
"Waahh jangan dipegangin terus tante, ntar bisa tambah gede loh" kataku.
"Ah yang benar nih?" tanyanya.
"Iya tante.. Ehh.. Ehh aku boleh pegang itu nggak tante?" kataku sambil menunjuk ke arah payudaranya yang besar itu.
"Ah boleh aja kalo kamu mau" jawabnya.
Wah kesempatan besar, tapi aku agak sedikit takut, takut dia marah tapi tangan si tante sekarang malah sudah mengelus-elus kemaluanku sehingga aku memberanikan diri untuk mengelus payudaranya.
"Ahh.. Arghh enak Di.. Kamu nakal ya" kata tante sembari tersenyum manis ke arahku, spontan saja kulepas tanganku.
"Loh kok dilepas sih Di?" tanyanya.
"Ah takut tante marah" kataku.
"Oohh nggak lah, Di.. Kemari deh".
Tanganku digenggam tante Lina, kemudian diletakkan kembali di payudaranya sehingga aku pun semakin berani meremas-remas payudaranya.
"Aarrhh.. Sshh" rintihnya hingga semakin membuatku penasaran.
Lalu aku pun mencoba mencium tante Lina, sungguh di luar dugaanku, Tante Lina menyambut ciumanku dengan beringas. Kami pun lalu berciuman dengan nafsu sekali sambil tanganku bergerilya di payudaranya yang sekal sekali itu.
"Ahh kamu memang hebat Di.. Terusin Dii.. Malam ini kamu mesti memberikan kepuasan sama tante yah.. Arhh.. Arrhh".
"Tante, aku boleh buka baju tante nggak?" tanyaku.
"Oohh silakan Di", sambutnya.
Dengan cepat kubuka bajunya sehingga payudaranya yang besar dengan puting yang kecoklatan sudah berada di depan mataku, langsung saja aku menjilat-jilat payudaranya yang memang aku kagumi itu.
"Arrgghh.. Arrgghh.." lagi-lagi tante mengerang-erang keenakan.
"Teruuss.. Teerruuss Di.. Ahh enak sekali.."
Lama aku menjilati putingnya sehingga tanpa kusadari batang kemaluanku juga sudah mulai mengeluarkan cairan bening pelumas di atas kepalanya. Lalu sekilas kulihat tangan Tante Lina sedang mengelus-elus bagian klitorisnya sehingga tanganku pun kuarahkan ke arah bagian celananya untuk kulepaskan.
"Aahh buka saja Di.. Ahh"
Nafas Tante Lina terengah-engah menahan nafsu. Seperti kesetanan aku langsung membuka CD-nya dan lalu kuciumi. Sekarang Tante Lina sudah bugil total. Kulihat liang kemaluannya yang penuh dengan bulu. Lalu dengan pelan-pelan kumasukkan jariku untuk menerobos liang kemaluannya yang sudah basah itu.
"Arrhh.. Sshh.. Enak Di.. Enak sekali" jeritnya.
Setelah puas jariku bergerilya lalu kudekatkan mukaku ke liang kemaluannya untuk menjilati bibir kemaluannya yang licin dan mengkilap itu. Lalu dengan nafsu kujilati liang kemaluannya dengan lidahku turun naik seperti mengecat saja. Tante Lina semakin kelabakan hingga dia menggoyangkan kepalanya ke kanan dan ke kiri sambil meremas payudaranya.
"Aah.. Sshh tante udaahh nggaakk tahaann laaggii.. Tante udaahh maauu kkeeluuaarr.. Ohh", dengan semakin cepat kujilati klitorisnya dan jariku kucobloskan ke liang kemaluannya yang semakin basah.
Beberapa saat kemudian tubuhnya bergerak dengan liar sepertinya akan orgasme. Lalu kupercepat jilatanku dan tusukan jariku sehingga dia merasa keenakkan sekali lalu dia menjerit..
"Oohh.. Aarrhh.. Tante udah keeluuaarr Dii.. Ahh" sambil menjerit kecil pantatnya digoyang-goyangkan dan lidahku masih terus menjilati bagian bibir kemaluannya sehingga cairan orgasmenya kujilati sampai habis. Kemudian tubuhnya tenang seperti lemas sekali.
"Wah ternyata kamu hebat sekali, tante sudah lama tidak merasakan kepuasan ini loh.." ujarnya sambil mencium bibirku sehingga cairan liang kemaluannya di bibirku ikut belepotan ke bibir Tante Lina. Sementara itu batang kemaluanku yang masih tegang di elus-elus oleh tante Lina dan aku pun masih memilin-milin puting tante yang sudah semakin keras itu.
"Aahh.." desahnya sambil terus mencumbu bibirku.
"Sekarang giliran tante.. Tante akan buat kamu merasakan nikmatnya tubuh tante".
Tangan tante Lina segera menggerayangi batang kemaluanku lalu digenggamnnya batang kemaluanku dengan erat sehingga agak terasa sakit tapi kudiamkan saja karena terasa enak juga diremas-remas oleh tangan tante Lina. Lalu aku juga tidak mau kalah, tanganku juga terus meremas-remas payudaranya yang indah itu. Rupanya tante Lina mulai terangsang kembali ketika tanganku meremas-remas payudaranya dengan sesekali kujilati putingnya yang sudah tegang itu, seakan-akan seperti orang kelaparan, kukulum terus puting susunya sehingga tante Lina menjadi semakin blingsatan.
"Aahh kamu suka sekali sama dada tante yah, Di?"
"Iya Tante abis tetek tante bentuknya sangat merangsang sih.. Terus besar tapi masih tetap kencang.."
"Aahh kamu memang pandai muji orang, Di.."
Sementara itu tangannya masih terus membelai batang kemaluanku yang kepalanya sudah berwarna kemerahan tetapi tidak dikocok hanya dielus-elus. Lalu tante Lina mulai menciumi dadaku terus turun ke arah selangkanganku sehingga aku pun mulai merasakan kenikmatan yang luar biasa sampai akhirnya Tante Lina berjongok di bawah ranjang dengan kepala mendekati batang kemaluanku. Sedetik kemudian dia mulai mengecup kepala batang kemaluanku yang telah mengeluarkan cairan bening pelumas dan merata tersebut ke seluruh kepala batang kemaluanku dengan lidahnya.
Aku benar-benar merasakan nikmatnya service yang diberikan oleh Tante Lina. Lalu dia mulai membuka mulutnya dan lalu memasukkan batang kemaluanku ke dalam mulutnya sambil menghisap-hisap dan menjilati seluruh bagian batang kemaluanku sehingga basah oleh ludahnya. Selang beberapa menit setelah tante melakukan hisapannya, aku mulai merasakan desiran-desiran kenikmatan menjalar di seluruh batang kemaluanku lalu kuangkat Tante Lina kemudian kudorong perlahan sehingga dia telentang di atas ranjang. Dengan penuh nafsu kuangkat kakinya sehingga dia mengangkang tepat di depanku.
"Aahh Di, ayolah masukin batang kemaluan kamu ke tante yah.. Tante udah nggak sabar mau ngerasain memek tante disodok-sodok sama batangan kamu itu".
"Iiyaa tante" kataku.
Lalu aku mulai membimbing batang kemaluanku ke arah lubang kemaluannya tapi aku tidak langsung memasukkannya tapi aku gesek-gesekan terlebih dulu ke bibir kemaluannya sehingga tante Lina lagi-lagi menjerit keenakan..
"Aahh.. Aahh.. Ayolah Di, jangan tanggung-tanggung masukiinn.."
Lalu aku mendorong masuk batang kemaluanku. Uh, agak sempit rupanya lubang kemaluannya sehingga agak sulit memasukkan batang kemaluanku yang sudah tegang sekali itu.
"Aahh.. Sshh.. Oohh pelan-pelan Di.. Teruss-teruuss.. Aahh"
Aku mulai mendorong kepala batang kemaluanku ke dalam liang kemaluan Tante Lina sehingga dia merasakan kenikmatan yang luar biasa ketika batang kemaluanku sudah masuk semuanya. Kemudian batang kemaluanku mulai kupompakan dengan perlahan tapi dengan gerakan memutar sehingga pantat Tante Lina juga ikut-ikutan bergoyang. Rasanya nikmat sekali karena goyangan pantat tante Lina menjadikan batang kemaluanku seperti dipilin-pilin oleh dinding liang kemaluannya yang seret itu dan rasanya seperti empotan ayam. Sementara itu aku terus menjilati puting dan menjilati leher yang dibasahi keringatnya. Sementara itu tangan Tante Lina mendekap pantatku keras-keras sehingga kocokan yang kuberikan semakin cepat lagi.
"Oohh.. Sshh.. Di.. Enak sekali.. Oohh.. Ohh.." mendengar rintihannya aku semakin bernafsu untuk segera menyelesaikan permainan ini.
"Aahh.. Cepat Di, tante mau keluuaarr.. Aahh"
Tubuh tante Lina kembali bergerak liar sehingga pantatnya ikut-ikutan naik. Rupanya dia kembali orgasme, bisa kurasakan cairan hangat menyiram kepala batang kemaluanku yang sedang merojok-rojok liang kemaluannya.
"Aahh.. Sshh.. Sshh", desahnya, lalu tubuhnya kembali tenang menikmati sisa-sisa orgasmenya.
"Wahh kamu memang hebaat Di.. Tante sampe keok dua kali sedangkan kamu masih tegar"
"Iiyaa tante.. Bentar lagi juga Andi keluar nih.." ujarku sambil terus menyodok liang kemaluannya yang berdenyut-denyut itu.
"Aahh enak sekali tante.. Aahh.."
"Terusin Di.. Terus.. Aahh.. Sshh" erangan tante Lina membuatku semakin kuat merojok-rojok batang kemaluanku dalam liang kemaluannya.
"Aauuhh pelan-pelan Di, aahh.. Sshh"
"Aduh tante bentar lagi aku udah mau keluar nih.." kataku.
"Aahh.. Di.. Keluarin di dalam aja yah.. Aahh.. Tante mau ngerasain.. Ahh.. Shh.. Mau rasain siraman hangat peju kamu.."
"Iiyyaa.. Tante.."
Lalu aku mengangkat kaki kanan tante sehingga posisi liang kemaluannya lebih menjepit batang kemaluanku.
"Aahh.. Oohh.. Aahh.. Sshh.. Tante, Andi mau keluar nih.. Ahh" lalu aku memeluk tante Lina sambil meremas-remas payudaranya. Sementara itu, tante Lina memelukku kuat-kuat sambil menggoyang-goyangkan pantatnya.
"Aahh tante juga mau keluar lagi aahh.. Sshh.." lalu dengan sekuat tenaga kurojok liang kemaluannya sehingga kumpulan air maniku yang sudah tertahan menyembur dengan dahsyat. Seerr.. Seerr.. Croott.. Croott..
"Aahh enak sekali tante.. Aahh.. Ahh.." Selama dua menitan aku masih menggumuli tubuh Tante Lina untuk menuntaskan semprotan maniku itu. Lalu Tante Lina menbelai-belai rambutku.
"Ah kamu ternyata seorang jagoan, Di.."
Setelah itu dia mencabut batang kemaluanku dari liang kemaluannya kemudian dimasukkan kembali ke dalam mulutnya untuk dijilati oleh lidahnya. Ah, ngilu rasanya batang kemaluanku dihisap olehnya. Dan kemudian kami berdua pun tidur saling berpelukan. Malam itu kami melakukannya sampai tiga kali.
Setelah kejadian itu kami sering melakukan hubungan seks yang kadang-kadang meniru gaya-gaya dari film porno. Hubungan kami pun berjalan selama dua tahun dan akhirnya diketahui oleh orang tuaku. Karena merasa malu, Tante Lina pun pindah ke Jakarta dan menjalankan usahanya di sana. Aku benar-benar sangat kehilangan Tante Lina dan semenjak kepindahannya, tante Lina tidak pernah menghubungiku lagi.
*****
Begitulah kisah nyata antara aku dengan tanteku sendiri hingga menyebabkan aku lebih menyukai hubungan seks dengan wanita setengah baya. Bagi para wanita setengah baya yang ingin berkenalan denganku untuk berbagi pengalaman dan berbagi rasa denganku, kirim email saja untukku, aku pasti akan membalasnya. Thanks..

E N D

Cerita Dewasa | Tante Sexy Doyan Sex


Cerita Dewasa | Tante Sexy Doyan Sex - Kisah ini terjadi beberapa tahun yg lalu, ini bermula saat aku sedang membantu sahabatku yg sedang melaksanakan persiapan pernikahannya di rumahnya. Lazimnya acara pernikahan pasti banyak orang yg turut membantu keluarga sahabatku itu, dari mulai tetangga sampai teman2 bermain sahabatku itu. Dari sekian banyak orang yg membantu itu ada salah seorang wanita yg menarik perhatianku. Wanita ini memakai gaun pesta yg sangat anggun dan seksi, dia memakai gaun terusan warna ungu dengan belahan rok memanjang hingga sampai ke pertengahan pahanya. Bila dia berjalan pasti kulit mulus pahanya sekilas mengintip, membangkitkan gairah siapapun yg melihatnya, terutama aku sendiri. Wajahnya biasa saja tapi karena kulitnya putih mulus membuat gairahku bangkit, aku berkhayal seandainya aku bisa menyentuh kulit mulusnya itu aku pasti akan melakukan apapun yg diminta.

Cerita Dewasa | Tante Santi Yang Doyan Sex

Aku berusaha mencari tahu siapa gerangan wanita itu. Rupanya dia adalah adik mamanya, umurnya kutaksir sekitar 30 thn-an dan dia telah mempunyai putra 2 orang. Suaminya tidak bisa hadir karena sedang mengurus bisnisnya di luar kota. Aku sering meliriknya terutama saat dia berjalan, putih pahanya menyilaukan mataku dan membangkitkan gairahku. Rupanya diam2 dia mengetahui kalau aku sering mencuri2 pandang terhadapnya. Suatu saat aku terpergok dirinya saat aku sedang melirik ke belahan dadanya yg sedikit telihat dari luar gaunnya, sontan aku sangat malu dan takut seandainya dia marah lalu mengadukan perbuatanku itu pada keluarga sahabatku itu, duuh malunya aku seandainya dia lakukan itu. Tetapi rupanya dia tidak marah, malah justru tersenyum saat dia mengetahui aku sedang mencuri pandang ke arah bagian tubuhnya. Bukan main senangnya hatiku saat mengetahui dia tidak marah karena kenakalan mataku, mudah2an ini pertanda baik bagiku, batinku berkata. Aku mencari cara agar aku bisa berdekatan lalu berkenalan dengannya, tapi karena keadaan yg serba sibuk saat itu membuatku tidak mempunyai kesempatan untuk mendekatinya.

Akhirnya kesempatan itu tiba saat aku diminta tolong oleh mamanya sahabatku untuk mengambilkan pesanan kue di toko langganan mamanya, dan yg membuat hatiku bersorak adalah kala mamanya menyuruh adiknya untuk mengantarku ke toko kue itu. Dengan menggunakan mobilnya kami berangkat hanya berdua, wah kesempatan emas nih, sorak batinku dalam hati.
Dalam mobil aku ingin memulai pembicaraan dan berkenalan dengannya tapi entah mengapa bibirku terasa kelu, aku jadi serba salah karena selama di mobil pahanya yg putih bersih tersingkap sebagian karena bentuk belahan gaun dan posisi duduknya yg seakan2 sengaja membiarkan pahanya terbuka. Sesekali aku melirik ke arah pahanya dan tanpa terasa adikku perlahan mulai bangkit, ini membuatku jadi salah tingkah. Dia rupanya diam2 juga memperhatikan tingkah lakuku dan semakin menggoda diriku dengan gerakan kakinya yg membuat belahan gaunnya semakin lebar terbuka, membuat pahanya semakin kian terlihat olehku.

"Hayo, tadi liatin apa waktu di rumah?" ucapnya memecahkan keheningan. Aku yg mendapat pertanyaan itu sontan memerah, aku tersipu tapi pura2 tidak mengerti apa maksud pertanyaanya itu.
"Kamu nggak usah bohong deh ama mbak, mbak tau kok tadi kamu ngelirik ke arah mbak terus, emang ada yg aneh ya..?" pancingnya kepadaku.
"Emm, nggak kok mbak, eh gimana ya mbak, aduh aku jadi nggak enak kalau mau terus terang ama mbak, takut mbak marah nanti" jawabku kikuk karena aku takut dia marah bila dia tau aku bernafsu oleh tubuhnya yg indah itu.
Dengan tertawa kecil dia mendesakku untuk mengatakannya, akhirnya dengan sedikit malu2 aku berterus terang bahwa aku suka melihat pahanya yg putih mulus itu. Selesai berkata begitu aku menjadi tambah gugup karena aku takut dia akan marah mendengar penjelasanku tadi. Tetapi dia hanya tertawa lalu tanpa kuduga sama sekali dia lalu berkata,
"Emang kamu belum pernah megang paha cewek, kalau kamu mau megang pahaku pegang aja tapinggak boleh ngelantur megangnya ya.." katanya sambil tersenyum padaku.
"Bener nih mbak, mbak nggak marah.." jawabku memastikan ucapannya.

Dia tidak menjawab tapi tangannya langsung bergerak meraih tanganku lalu meletakkannyadi pahanya. Aku yg mendapat perlakuan seperti itu sontan menjadi lebih berani, kubelai pahanya dan kurasakan kulit mulusnya yg hangat menyentuh telapak tanganku. Kubelai2 pahanya dan sesekali kuremas gemas, lalu perlahan tanganku menelusup ke balik gaunnya merayap naik ke arah selangkangannya. Saat ujung jariku menyentuh kain penutup bagian paling sensitifnya, kudengar lenguhan tertahannya. Aku semakin bersemangat, perlahan kutelusupkan jariku ke pinggiran kain berendanya lalu mulai mulai memasuki celana dalamnya. Aku dapat merasakan bulu2 halus di sekitar vaginanya, tonjolan yg ada di dalam celana dalamnya kurasakan semakin keras mengacung. Aku menjadi semakin lupa diri, tapi saat jariku mulai menyentuh bibir vaginanya yg telah membasah, dia menahan tanganku lalu memberi isyarat keluar. Rupanya kami telah tiba di tujuan. Setelah merapikan gaunnya yg sedikit berantakan karena kenakalan tanganku tadi, kami beranjak keluar dari mobil lalu menuju ke toko kue langganan mama temanku dan mengambil kue pesanannya.

Dalam perjalanan pulang kembali ke rumah temanku aku ingin mengulang kembali usahaku tadi yg sempat terhenti, tetapi dengan halus dia menolakku dan mengatakan nanti saja lain hari dia akan mengajakku ke rumahnya guna menuntaskan hasrat kami yg sempat tertunda hari ini. Aku sangat senang mendengar ucapannya, lalu kucium pipinya dengan penuh gairah. Dia hanya tertawa kecil mendapat perlakuanku itu. Selama perjalanan kami hanya berbicara seadanya tapi tanganku sesekali mengelus paha mulusnya dan tangannya sempat beberapa kali meremas kejantananku seakan tak sabar ingin menikmatinya.
Namanya Santi, dia mengaku sering merasa kesepian karena suaminya jarang berada di rumah, suaminya adalah seorang pebisnis sukses yg mempunyai beberapa anak perusahaan sehingga dia lebih sering berada di luar rumah mengurus bisnisnya ketimbang istrinya yg seksi ini. Lalu kita saling bertukar nomer telepon dan dia berjanji akan menghubungiku nanti bila saatnya tepat.
Setelah kejadian itu aku selalu teringat akan dirinya dan berharap dia akan mengajakku main ke rumahnya lalu bercinta dengannya, aku tidak berani menghubunginya karena aku takut bila ada suaminya di rumahnya aku takut rencanaku bisa berantakan bila ketauan dengannya. Akhirnya Sinta menghubungiku, saat itu aku baru mandi pagi dan sedang bersiap akan keluar mencari pekerjaan karena saat itu aku masih pengangguran. Dia mengundangku untuk ke rumahnya, dia bilang anak2nya sedang sekolah dan pembantunya sedang pulang ke kampungnya kemarin menengok anaknya yg sakit. Saat ini dia sedang sendirian di rumah dan mengajakku memanfaatkan waktu yg ada bersama. Bukan main senangnya hatiku, dengan bergegas aku berpamitan pada orang tuaku, kukatakan aku akan pergi melamar kerja seperti biasanya.

Singkat cerita sampailah aku di alamat rumah yg diberikannya, dia tinggal di sebuah komplek perumahan elit. Kulirik sesaat jam tanganku, jam 9 kurang, berarti ada waktu beberapa jam sebelum putra2nya pulang dari sekolah, pikirku. Kupencet bel rumahnya, lalu tak lama kemudian dari rumah itu terdengar sebuah suara yg kukenal tapi sosoknya tidak keluar rumah, yg menyuruhku untuk langsung masuk dan mengunci kembali pagar depan rumahnya. Setelah mengunci pagar aku langsung bergegas masuk ke rumahnya. Saat aku telah berdiri di hadapannya barulah kusadari ternyata dia hanya memakai gaun tidur yang sangat merangsang. Warnanya hitam dan ukurannya sangat pendek hingga sebagian pahanya dapat terlihat jelas olehku, dan yg paling membuatku bernafsu adalah ternyata dia tidak mengenakan apa2 lagi di balik gaunnya itu. Itulah sebabnya dia tadi tidak membukakan pagar rumahnya dan hanya berteriak menyuruhku masuk, rupanya dia telah merencanakan semua ini, batinku berkata.

Lalu tanpa dikomando kami bergerak saling rangkul dan bibirnya adalah sasaran pertamaku. Kami berciuman dengan sangat panas, lidah kami saling berbelit di dalam rongga mulut kami. Tangannya erat merangkul pinggangku, tangan kananku mengelus punggungnya dan tangan kiriku meremas bokongnya gemas. Sekitar lima menit-an kami bercumbu dengan posisi itu sampai dia melepaskan pagutannya pada bibirku lalu menyeretku menuju kamarnya yg terletak di tengah. Setelah menutup dan mengunci pintu kamar dengan nafas memburu dia lalu mulai mempreteli bajuku satu persatu sampai tak tersisa, akupun tak mau kalah kulepaskan gaun tidurnya sampai kami sama2 polos tanpa sehelai benangpun menempel di tubuh kami.
"Wow gede banget kontolmu Lingga, mbak pengen banget ngerasain kontolmu ini.." katanya sambil meraih kontolku dan dengan cepat dikulumnya. Aku hanya mendesah lirih saat bibir dan lidahnya bermain di kejantananku, kadang aku meringis nikmat saat lidahnya dengan lincah menggelitik ujung kontolku, membuat kejantananku semakin keras menegang.

Kepalanya bergerak liar maju mundur kadang berputar di kejantananku, menimbulkan sensasi nikmat yg sukar kuungkapkan dengan kata2. Sekitar 15 menit dia mengulum kontolku, lalu dia berdiri dan mengulum bibirku, kemudian dia beranjak ke ranjang, duduk di tepian ranjang sambil membuka kakinya lebar2. Aku mengerti keinginannya lalu aku berjongkok di depannya, kupandangi sejenak vaginanya sambil jariku meraba klitorisnya yg kulihat telah berdiri mengacung.

"Ayo sayang, jangan diliatin aja dong..cepet jilatin punya mbak, aku udah nggak tahan nih.." rintihnya memohon padaku untuk memulai aksiku sambil tangannya meraih kepalaku lalu didekatkan ke arah vaginanya. Dengan gerakan cepat dan tiba2 aku langsung menerkam klitorisnya dengan kedua bibirku lalu menguncinya erat. Lenguhannya keras terdengar saat aku lakukan itu.
"Aah sayang..kamu nakal ya, kamu ja..eugh" ucapannya terputus saat lidahku dengan gerakan cepat menyapu klitorisnya, kadang kutekan kepalaku ke arah vaginanya dan kutempelkan lidahku pada vaginanya rapat, lalu dengan gerakan cepat kugerakkan kepalaku berputar dengan posisi lidahku masih erat menempel di klitorisnya. Lenguhan dan erangannya semakin keras tersengar memenuhi seluruh ruang, nafasku dan nafasnya sudah sama2 memburu. Vaginanya semakin basah, cairan dari dalam vaginanya bercampur dengan air ludahku membuat vaginanya berkilat tertimpa cahaya lampu.

"Udah sayang..masukkan kontolmu, aku udah nggak tahan, aku mau..ughh.." rintihnya sambil tangannya menarik tubuhku naik, berharap aku segera memasuki tubuhnya. Tapi aku sengaja bertahan, aku ingin dia merasakan orgasme pertamanya dari permainan lidah dan bibirku. Kugencarkan seranganku pada vaginanya sampai kurasakan tiba2 tubuhnya menegang kaku, kedua pahanya erat menjepit kepalaku dan tangannya kuat meremas sprei. Diiringi jerit nikmat tubuhnya lalu menyentak liar tak terkendali, pinggulnya terangkat sejenak lalu tubuhnya lunglai, kedua kakinya lemah terbujur ke lantai. Matanya rapat terpejam dan bibirnya setengah terbuka menggumamkan erangan lirih. Aah rupanya dia telah mendapat orgasme pertamanya, pikirku senang.
Aku bergerak berdiri lalu kuangkat seluruh tubuhnya yg telah lunglai ke atas pembaringan, kemudian aku berbaring disisinya. Kupandangi wajahnya yg penuh keringat, kuseka keringat yg menetes di wajahnya lalu kukecup dahinya lembut. Mendapat perlakuanku itu matanya terbuka lalu bibirnya tersenyum, sambil mencubitku gemas dia memelukku erat.

"Kamu nakal ya, kamu bikin mbak keluar bukan pake kontolmu gede itu tapi malah pake bibirmu yg memble itu.." cibirnya seraya mencubit gemas pipiku.

"Tapi rasanya sama enak kan mbak" sahutku sambil meremas lembut dadanya.
Dia mencubit pipiku lagi lalu berkata, "Ternyata kamu pinter juga ya, hayoo ketauan kamu sering begituan ama cewek yaa.." selidiknya sambil memasang muka masam.

"Aah nggak kok mbak, aku cuma sering nonton film BF, jadi aku tau gimana cara muasin cewek" balasku menangkis tudingannya.
"Udah nggak apa2 kok, mbak malah senang kamu udah pinter, kan mbak nggak perlu ngajarin kamu lagi kan, naah sekarang mbak mau ngerasain kontolmu itu sayang.." sahutnya sambil tangannya meremas kontolku yg masih tegang dengan gemas.

Mendengar ucapannya itu aku langsung mencium dadanya, kuciumi kedua payudaranya dengan lembut tapi puting susunya sengaja aku tidak lumat, hanya aku sentuh dan gesek dengan bibirku sambil sesekali kugesekkan ujung hidungku pada puting susunya yg mulai mengeras. Dia hanya merintih geli saat kulakukan itu, lalu dengan gerakan cepat dan tiba2 aku menerkam puting susunya yg sebelah kiri dengan bibirku. Kugigit lembut putingnya dengan bibirku lalu kubuat gerakan memelintir puting susunya, tubuhnya tersentak sedikit saat kulakukan itu. Tangannya meremas rambutku lembut, mulutnya menggumamkan kata2 tidak jelas pertanda birahinya mulai beranjak naik lagi. Tanganku bergerak meremas dadanya yg sebelah kanan, lalu kupelintir puting susunya dengan dua jariku, perlahan kurasakan kedua puting susunya makin mengeras. Tangannya makin kuat meremas kontolku dan kurasakan sedikit sakit saat jarinya meremas kontolku dengan agak kuat, kugeser pantatku sedikit agar remasannya pada kontolku bisa sedikit berkurang.

Puas bermain di dadanya, kugeser tanganku perlahan menuruni tubuhnya, kuraba perutnya yg masih rata tanpa lemak walau sudah pernah melahirkan lalu semakin turun ke bawah ke arah vaginanya. Kakinya semakin dilebarkan saat jemariku sampai di daerah paling sensitif di tubuhnya. Jari telunjukku kuletakkan tepat di atas klitorisnya dan jari tengahku menyentuh permukaan bibir vaginanya yg telah mulai membasah lagi. Kugerakkan kedua jariku berirama dan kuhisap kuat2 puting susunya, perlakuanku itu membuatnya makin tidak mampu menahan diri. Tiba2 dia mendorong tubuhku lalu dengan cepat dia menaiki tubuhku.
"Kamu nakal..awas ya sekarang giliran kamu kubikin lemes.." ucapnya sambil memegang kontolku lalu diarahkannya ke arah vaginanya yg telah merekah basah. Setelah dirasa pas lalu dia menekan pinggulnya perlahan, erangan nikmat keluar dari mulut kami bersamaan saat kulit kelamin kami mulai bersentuhan, nikmat sekali. Karena vaginanya telah sangat basah maka dengan mudah seluruh kontolku dapat masuk ke dalam vaginanya, lalu pinggulnya mulai bergerak naik turun dengan cepat. Kuimbangi gerakan naik turunnya dengan arah berlawanan, jadi penetrasi yg terjadi semakin dalam dirasakannya. Kontolku terasa dijepit oleh vaginanya, aku tidak menyangka walaupun dia pernah melahirkan sampai 2 kali ternyata vaginanya masih sangat nikmat, mampu menjepit dan memberikan gesekan nikmat pada kontolku.

Suara berkecipak akibat kelamin kami yg beradu ditambah suara rintihan dan erangan nikmat dari mulut kami membuat suasana kamar menjadi semakin erotis. Kuremas kedua payudaranya yg bergelantungan di atas tubuhku, kupilin puting susunya kadang kutarik lembut hingga membuatnya makin tak mampu menahan diri. Beberapa menit kami melakukan ini, aku berusaha bertahan untuk tidak keluar terlebih dulu, karena aku ingin memberinya kepuasan ganda hari itu. Akhirnya puncak kenikmatan itu mulai dirasakannya, rintihan nikmatnya makin kuat terdengar.

"Uugh sayang, aku mau keluar lagi..eempf.." rintihnya, tangannya kuat mencengkeram dadaku dan kurasakan kukunya mencakar kulit dadaku. Dibarengi teriakan nikmatnya lalu tubuhnya menegang kaku sesaat, kedua matanya rapat terpejam dan mulutnya terbuka menggumamkan jerit kenikmatan. Mendengar rintihan nikmatnya membuatku tak mampu lagi menahan diri, aku juga mulai merasakan adanya aliran yg semakin kuat membuncah di kontolku seakan ingin meledak.

"Aah mbak..Santii..aku juga..aahh.." ucapku tersendat saat air maniku tak mampu lagi kubendung menyemprot kuat di dalam vaginanya. Mendapat semprotan air maniku yg kuat di dalam vaginanya membuat dirinya orgasme untuk ketigakalinya. Saat orgasmenya yg ketiga dia melumat bibirku dengan buas, teriakan nikmatnya tertahan di dalam mulutku bercampur dengan erangan nikmatku. Kami saling berpelukan erat menikmati sisa orgasme yg kami rasakan, kontolku masih tertancap kuat di dalam vaginanya. Bibirku dan bibirnya saling melumat, dengan mata terpejam kami menikmati sensasi nikmat ini.

Setelah rasa nikmat itu mulai mereda, tubuhnya bergulir lunglai ke sisiku. Kami memandangi langit2

Cerita Sex - Ngeseks Dengan Suster


Forum Telanjang - Suatu siang di jalan Dharma Wangsa ke arah campus Airlangga sedang terjadi keributan, ngga' jelas siapa lawan siapa... saat itu aku melintas dengan BMW M50ku sendirian dan sedang asyik dengerin radio Suara Surabaya... cuek saja saat melintasi perkelahian itu sambil sedikit menoleh ke arah seorang laki-laki yang sedang dikeroyok 4 orang lawannya... dia dikejar habis-habisan dan mencoba menerobos kerumunan penonton untuk mencari selamat. Terbelalak mataku bengitu sadar siapa lelaki yang sedang dikerjar tersebut... ternyata dia Kakak temanku... namanya Anton. Yang ngga' jelas kenapa dia ada di sana dan dikeroyok orang segala, tapi aku sudah tidak sempat berpikir lebih jauh... segera saja aku pinggirkan kendaraanku dan aku turun untuk membantunya. Aku tarik dua orang yang sedang memukulnya karena Anton sudah jatuh terduduk dan dihajar berempat... sekarang Anton mengurus dua orang dan aku dua orang... memang masih tidak seiimbang... dalam perkelahianku aku berhasil menangkap satu dari lawanku dan aku jepit kepalanya dengan lengan kiriku sedang lengan kananku aku gunakan untuk menghajarnya... sementara aku berusaha menggunakan kakiku untuk melawna yang satunya lagi... aku tak sempat lihat apa yang dilakukan Anton... waktu seakan sudah tidak dapat dihitung lagi demikian cepatnya sampai hal terakhir yang masih aku ingat adalah aku merasakan perih di pinggang kanan belakangku... dan saat kutengok ternyata aku ditusuk dengan sebilah belati dari belakang oleh entah siapa... sambil menahan sakit aku merenggangkan jepitanku pada korbanku dan berusaha melakukan tendangan memutar... sasaranku adalah lawan yang di depanku. Namun pada saat melakukan tendangan memutar sambil melayang... tiba-tiba aku melihat ayunan stcik soft ball ke arah kakiku yang terjulur... ngga' ampun lagi aku jatuh terjerembab dan gagal melancarkan tentangan mautku... sesampainya aku di tanah dengan agak tertelungkup aku merasakan pukulan bertubi-tubi... mungkin lebih dari 3 orang yang menghajarku. Terakir kali kuingat aku merasakan beberapa kali tusukan sampai akhirnya aku sadar sudah berada di rumah sakit. Aku tidak jelas berada di rumah sakit mana yang pasti berisik sekali dan ruangannya panas... dalam ruangan tersebut ada beberapa ranjang... pada saat aku berusaha untuk melihat bagian bawahku yang terluka aku masih merasakan nyeri pada bagian perutku dan kaki kananku serasa gatal dan sedikit kebal ( mati rasa )... aku coba untuk geser kakiku ternyata berat sekali dan kaku. Kemudian aku paksakan untuk tidur... Sore itu aku dijenguk oleh Dian adik Anton... Dian ini teman kuliahku... dia datang bersama dengan Mita adiknya yang di SMA... katanya habis jenguk Anton dan Anton ada di ruang sebelah... " Makasih ya Joss... kalo ngga' ada kamu kali Anton sudah... " katanya sambil menitikkan air mata... " Sudahlah... semua ini sudah berlalu... tapi kalo boleh aku tau kenapa Anton sampe dikeroyok gitu ? " tanyaku penasaran. " Biasa gawa-gara cewec... mereka goda cewec Airlangga dan cowocnya marah makanya dikeroyok... emang sich bukan semua yang ngeroyok itu anak Airlangga sebagian kebetulan musuh Anton dari SMA, sialnya Anton saja ketemu lagi dan suasananya kaya' gitu... jadi dech di dihajar rame-rame " jawab Mita. " Kak Jossy yang luka apanya saja ? " tanya Mita. " Tau nih... rasanya ngga' keruan " jawabku... " Lihat aja sendiri... soalnya aku ngga' bisa gerak banyak... kamu angkat selimutnya sekalian aku juga mo tau " lanjutku pada Mita. " Permisi ya Kak " kata Mita langsung sambil membuka selimutku ( hanya diangkat saja ). Sesaat dia pandangi luka-lukaku dan mungkin karena banyak luka sehingga dia sampe bengong gitu... dan pas aku lihat pinggangku dibalut sampe pinggul dan masih tembus oleh darah... di bawahnya lagi aku melihat.... ya ampun pantes ni anak singkong bengong... meriamku tidak terbungkus apa-apa dan yang seremnya kepalanya yang gede kelihatan menarik sekali... seperti perkedel. Sesaat kemudian aku masih sempat melihat kaki kananku digips... mungkin patah kena stick soft ball. Mita menutup kembali selimut tadi dan Dian tidak sempat melhat lukaku karena dia sibuk nangis... hatinya memang lemah... sepertinya dia melankolis sejati. " Mita sini aku mo bilangin kamu " kataku... Mitapun menunduk mendekatkan telinganya ke mulutku. " Jangan bilang sama Dian soal apa yang kamu lihat barusan... kamu suka ngga' ? " kataku berbisik. " Serem " bisiknya bales. " Dian... kamu jangan lihat lukaku... nanti kamu makin nnga' kuat lagi nahan tangismu " kataku. " Tapi paling tidak amu mo tau... boleh aku raba ? " tanyanya... " Silahkan... pelan-pelan ya... masih belum kering lukanya. " jawabku. Dianpun memasukkan tangannya ke balik selimut... dan mulai meraba dari dada... ke perut... di situ dia merasakan ada balutan... digesernya ke kanan kiri... terus ke bawahan dikit... " Kok perbannya sampe gini... lukanya kaya' apa ? " " Wah aku sendiri belum jelas... " aku jawab pertanyaan Dian. Turun lagi tangannya ke pinggul kanan... kena kulitku... terus ke tengah... kena meriamku... dia raba setengah menggenggam... untuk meyakinkan apa yang tersentuh tangannya... tersentak dan dia menarik tangannya sedikit sambil melepas pengangannya pada meriamku... " Sorry... ngga' tau.... " " Ngga' apa-apa kok... malah enak kalo sekalian dipijitin... soalnya badanku sakit semua... " kataku nakal. " Nah.... Kak Dian pegang anunya Kak Joss ya ? " goda Mita... Merah wajah Dian ditembak gitu. Dian terus saja meraa sampe pada kaki kananku dan dia menemukan gips... " Lho... kok digips ? " " Iya patah tulangnya kali " jawabku asal untuk menenangkan pikirannya... Dian selesai merabaiku... tapi tampak sekali dia masih kepikiran soal sentuhan pada meriam tadi... dan sesekali matanya masih melirik ke sekitar meriamku... sedang aku juga sedang menikmati dan membayangkan ulang kejadian barusan... Flash back lah. Tanpa sadar tiba-tiba meriamku meradang dan mulai bangun sehingga tampak pada selimut tipis kalo ada sesuatu perkembangan di sana. " Kak Joss... anunya bangun " bisik Dian padaku sambil dia ambil selimut lain untuk menutupnya... tapi tangannya berhenti dan diam di atasnya... " Supaya Mita ngga' ngelihat " bisiknya lagi. Aku cuman bisa mengangguk... aku sadar ujung penisku masih dapat menggapai telapaknya... aku coba kejang-kejangkan penisku dan Dian seperti merasa dicolek-coleh tangannya. " Mit... kamu pamit sama Mas Anton dech... kita bentar lagi pulang dan biar mereka istirahat... " kata Dian... dan Mitapun melangkah keluar ruangan... " Kak Joss.... nakal sekali anunya ya " bisik Dian... aku balas dengan ciuman di pipinya. " Dian... tolongin donk... diurut-urut itunya... biar lupa sakitnya... " pintaku... " Iya dech... " jawab Dian langsung mengurut meriamku... dari luar selimut... biar ngga' nyolok dengan pasien lain... walaupun antara ranjang ada penyekatnya... " Ian... dari dalem aja langsung... biar cepetan.... " pintaku karena merasa tanggung dan waktunya mepet sekali dia mo pulang., Dian menuruti permintaanku dengan memeriksa sekitar lebih dulu... terus tangannya dimasukkan dalam selimutku langsung meremas meriamku... dielusnya batangku dan sesekali bijinya... dikocoknya... lembut sekali... wah gila rasanya... lama juga Dian memainkan meriamku... sampe aku ngga' tahan lagi dan crrooottt..... crot.... ccrrroooo..tttt.... beberapa kali keluar... Tiba-tiba Mita datang dan buru-buru Dian tarik tangannya dari balik selimut... sedikt kena spermaku telapak tangan Dian... dia goserkan pada sisi ranjang untuk mengelapnya... " Sudah Kak Joss... aku sama Mita mo pulang.... " pamit Dian... " Sudah keluar khan... " bisiknya pada telingaku... cup... pipiku diciumnya... " Cepet sembuhnya... besok aku tengok lagi " Dia sengaja menciumku untuk menyamarkan bisikannya yang terakhir. " Eh... kalo bisa bilangin susternya aku minta pindah kelas satu donk... di sini gerah " pintaku pada mereka. Merekapun keluar kamar dan melambaikan tangan... satu jam kemudian aku dipindahkan ke tempat yang lebih bagus... ada ACnya dan ranjangnya ada dua. Tapi ranjang sebelah kosong. Posisi kamarku agak jauh dari pos jaga suster perawat... itu aku tau saat aku didorong dengan ranjang beroda. " Habis gini mandi ya " kata suster perawat sehabis mendorongku... ngga' lama kemudian dia sudah balik dengan ember dan lap handuk... dia taruh ember itu di meja kecil samping ranjangku dan mulai menyingkap selimutku serta melipatnya dekat kakiku. terbuka sudah seluruh tubuhku... pas dia lihat sekita meriamku terkejut dia... ada dua hal yang mengagetkannya... yang pertama adalah ukuran meriam serta kepalanya yang di luar normal... besar sekali... dan yang kedua ada hasil kerjaan Dian... spermaku masih berantakan tanpa sempat dibersihkan... walaupun sebagian menempel di selimut... tapi bekasnya yang mengering di badanku masih jelas terlihat. " Kok... kayaknya habis orgasme ya ? " tanyanya. Lalu tanpa tunggu aju jawab dia ambil wash lap dan sabun... " Sus... jangan pake wash lap... geli... saya ngga' biasa " kataku. Suster itu mulai dengan tanganku... dibasuh dan disabunnya... usapannya lembut sekali... sambil dimandiin aku pandangi wajahnya... dadanya... cukup gede kalo aku lihat... orangnya agak putih... tangannya lembut. Selesai dengan yang kiri sekarang ganti tangan kananku... dan seterusnya ke leher dan dadaku... terus diusapnya... sapuan telapak tangannya lembut aku rasakan dan akupun memejamkan mata untuk lebih menikmati sentuhannya. Sampe juga akhirnya pada meriamku... dipegangnya dengan lembut.... ditambah sabun... digosok batangnya... bijinya... kembali ke batangnya... dan aku ngga' kuat untuk menahan supaya tetap lemas... akhirnya berdiri juga... pertama setengah tiang lama-lama juga akhirnya penuh... keras.... dia bersihkan juga sekitar kepala meriamku sambil berkata lirih " Ini kepalanya besar sekali... baru kali ini syya lihat kaya' gini besarnya " " Sus... enak dimandiin gini... " kataku memancing. Dia diam saja tapi yang jelas dia mulai mengocok dan memainkan batangku... kaya'nya dia suka dengan ukurannya yang menakjubkan... " Enak Mas... kalo diginikan ? " tanyanya dengan lirikan nakal. " Ssshh... iya terusin ya Sus... sampe keluar... " kataku sambil menahan rasa nikmat yang ngga' ketulungan... tangan kirinnya mengambil air dan membilas meriamku... kemudian disekanya dengan tangan kanannya... kenapa kok diseka pikirku... tapi aku diam saja... mengikuti apa yang mau dia lakukan... pokoknya jangan berhenti sampe sini aja... pusing nanti... Dia dekatkan kepalanya... dan dijulurkan lidahnya... kepala meriamku dijilatnya perlahan... dan lidahnya mengitari kepala meriamku... sejuta rasanya... wow... enak sekali... lalu dikulumnya meriamku... aku lihat mulutnya sampe penuh rasanya dan belum seluruhnya tenggelam dalam mulutnya yang mungil... bibirnya yang tipis terayun keluar masuk saat menghisap maju mundur. Lama juga aku diisep suster jaga ini... sampe akhirnya aku ngga' tahan lagi dan crooott.... crooott... nikmat sekali. Spermaku tumpah dalam rongga mulutnya dan ditelannya habis... sisa pada ujung meriamkupun dijilat serta dihisapnya habis... " Sudah sekarang dilanjutkan mandinya ya... " kata suster itu dan dia melanjutkan memandikan kaki kiriku setelah sebelumnya mencuci bersih meriamku... badanku dibaliknya... dan dimandikan pula sisi belakang badanku. Selesai acara mandi " Nanti malam saya ke sini lagi nanti saya temenin... " katanya sambil membereskan barang-barangnya. terakhir sebelum keluar kamar dia sempat menciumku... pas di bibir... hangat sekali... " Nanti malam saya kasih yang lebih hebat " begitu katanya. Akupun berusaha untuk tidur... nikmat sekali sore ini dua kali keluar... dibantu dua cewec yang berbeda... ini mungkin ganjaran dari menolong teman... gitu hiburku dalam hati... sambil memikirkan apa yang akan kudapat malam nanti akupun tertidur lelap sekali. Tiba-tiba aku dibangunkan oleh suster yang tadi lagi... tapi aku belum sempat menyanyakan namanya... baru setelah dia mo keluar kamar selesai meletakkan makananku dan membangunkanku... namanya Anna. Cara dia membangunkanku cukup aneh... rasanya suster di manapun tidak akan melakukan dengan cara ini... dia remas-remas meriamku... sambil digosoknya lembut sampe aku bangun dari tdurku. Langsung aku selesaikan makanku dengan susah payah... akhirnya selesai juga... lalu aku tekan bel... dan tak lama kemudian datang suster yang lain... aku minta dia nyalakan TV di atas dan mengakat makananku. Aku nonton acara-acara TV yang membosankan dan juga semua berita yang ditayangkan... tanpa konsentrasi sedikitpun. Sekitar jam 9 malam suster Wiwik datang untuk mengobati lukaku dan mengganti perban... pada saat dia melihat meriamkupun dia takjub... " Ngga' salah apa yang diomongkan temen-temen di ruang jaga " demikian komentarnya. " Kenapa Sus ? " tanyaku ngga' jelas. " Oo... itu tadi teman-teman bilang kalo pasien yang dirawat di kamar 26 itu kepalanya besar sekali. " jawabnya. Setelah selesai denganmengobati lukaku dan dia akan tinggalkan ruangan... sebelum membetulkan selimutku dia sempatkan mengelus kepala meriamku... " Hmmm... gimana ya rasanya ? " gumamnya tanya meminta jawaban. Dan akupun hanya senyum saja. Wah suster di sini gila semua ya pikirku... soalnya aku baru kenal dua orang dan dua-duanya suka sama meriamku... minimal tertarik... dan lagian ada promosi gratis di ruang jaga suster kalo ada pasien dengan kepala meriam super besar... promosi yang menguntungkan... semoga ada yang terjerat ingin mencoba... selama aku masih dirawat di sini. Jam 10an kira-kira aku mulai tertidur... aku mimpi indah sekali dalam tidurku... karena sebelum tidur tadi otakku sempat berpikir jorok. Aku merasakan hangat sekali pada bagian selangkanganku... tepatnya pada bagian meriamku... sampe aku terbangun ternyata... suster Anna sedang menghisap meriamku... kali ini entah jam berapa ? Dengan bermalas-malasan aku nikmat terus hisapannya... dan aku mulai ikut aktif dengan meraba dadanya... suatu lokasi yang aku anggap paling dekat dengan jangkauanku. Aku buka kanding atasnya dua kancing... aku rogoh dadanya di balik BH putihnya... aku dapati segumpal daging hangat yang kenyal... kuselusuri... sambil meremas-remas kecil.. sampe juga pada putingnya... aku pilin putingnya... dan Sus Annapun mendesah... enath berapa lama aku dihisap dan aku merabai Sus Anna... sampe dia minta " Mas... masih sakit ngga' badannya ? " " Kenapa Sus ? " tanyaku bingung. " Enggak kok... sudah lumayan enakan... " dan tanpa menjawab diapun meloloskan CDnya... dimasukkan dalam saku baju dinasnya. Lalu dia permisi padaku dan mulai mengangkangkan kakinya di atas meriamku... dan bless... dia masukkan batangku pada lobangnya yang hangat dan sudah basah sekali... diapun mulai menggoyang perlahan... pertama dengan gerakan naik turun...lalu disusul dengan gerakan memutar... wah... suster ini rupanya sudah prof banget... lobangnya aku rasakan masih sangat sempit... makanya dia juga hanya berani gerak perlahan... mungkin juga karena aku masih sakit... dan punya banyak luka baru. Lama sekali permainan itu dan memang dia ngga' ganti posisi... karena posisi yang memungkinkan hanya satu posisi... aku tidur di bawah dan dia di atasku. Sampe saat itu belum ada tanda-tanda aku akan keluar... tapi kalo tidak salah dia sempat mengejang sekali tadi dipertengahan dan lemas sebentar lalu mulai menggoyang lagi... sampe tiba-tiba pintu kamarku dibuka dari luar... dan seorang suster masuk dengan tiba-tiba... kaget sekali kami berdua... karena tidak ada alasan lain... jelas sekali kita sedang main... mana posisinya... mana bajua dinas Suster Anna terbuka sampe perutnya dan BHnya juga sudah kelepas dan tergeletak di lantai. Ternyata yang masuk suster Wiwik... dia langsung menghampiri dan bilang " Teruskan saja An... aku cuman mau ikutan... mumpung sepi " Suster Wiwikpun mengelus dadaku... dia ciumin aku dengan lembut... aku membalasnya dengan meremas dadanya... dia diam saja... aku buka kancingnya... terus langsung aku loloskan pakaian dinasnya... aku buka sekalian BHnya yang berenda... tipis dan merangsang... membal sekali tampak pada saat BH itu lepas dari badannya... dada itu berguncang dikit... kelihatan kalo masih sangat kencang... tinggal CD minim yang digunakannya. Suster Anna masih saja dengan aksinya naik turun dan kadang berputar... aku lhat saja dadanya yang terguncang akibat gerakannya yang mulai liar... lidah suster Wiwik mulai memasuki rongga mulutku dan kuhisap ujung lidahnya yang menjulur itu... tangan kiriku mulai merabai sekitar selangkangan suster Wiwik dari luar... basah sudah CDnya... pelah aku kuak ke samping... dan kudapat permukaan bulu halus menyelimuti liang kenikmatannya... kuelus perlahan... baru kemudian sedikit kutekan... ketemu sudah aku pada clitsnya... agak ke belakang aku rasakan makin menghangat. Tersentuh olehku kemudian liang nikmat tersebut... kuelus dua tiga kali sebelum akhirnya aku masukkan jariku ke dalamnya. Kucoba memasukkan sedalam mungkin jari telunjukku... kemudian disusul oleh jari tengahku... aku putar jari-jariku di dalamnya... baru kukocok keluar masuk... sambil jempolku memainkan clitsnya. Dia mendesar ringan... sementara suster Anna rebahan karena lelah di dadaku dengan pinggulnya tiada hentinya menggoyang kanan dan kiri... suster Wiwik menyibak rambut panjang suster Anna dan mulai menciumi punggung terbuka itu... suster Anna makin mengerang... mengerang.... dan mengerang.... sampai pada erangan panjang yang menandakan dia akan orgasme... dan makin keras goyangan pinggulnya... sementara aku mencoba mengimbangi dengan gerakan yang lebih keras dari sebelumnya... karena dari tadi aku tidak dapat terlalu bergoyang... takut lukaku sakit. Suster Anna mengerang.... panjang sekali seperti orang sedang kesakitan... tapi juga mirip orang kepedasan... mendesis di antara erangannya... dia sudah sampe... rupanya... dan... dia tahan dulu sementara... baru dicabutnya perlahan... sekarang giliran suster Wiwik... dilapnya dulu... meriamku dikeringkan... baru dia mulai menaikiku... batin... kurang ajar suster-suster ini aku digilirnya... dan nanti aku juga mesti masih membayar biaya rawat... gila... enak di dia... tapi..... enak juga dia aku kok... demikian pikiranku... ach... masa bodo.... POKOKNYA PUAS !!! Demikian kata iklan. Ketika suster Wiwik telah menempati posisinya... kulihat suster Anna mengelap liang kenikmatannya dengan tissue yang diambilnya dari meja kecil di sampingku. Suster Wiwik seakan menunggang kuda... dia goyang maju mundur... perlahan tapi penuh kepastian... makin lama makin cepat iramanya... sementara tanganku keduanya asyik meremas-remas dadanya yang mengembung indah... kenyal sekali rasanya... cukup besar ukurannya dan lebih besar dari suster Anna punya... yang ini ngga' kurang dari 36... kemungkinan cup C... karena mantap dan tanganku seakan ngga' cukup menggenggamnya. Sesekali kumainkan putingnya yang mulai mengeras... dia mendesis... hanya itu jawaban yang keluar dari mulutnya... desisan itu sungguh manja kurasakan... sementara suster Anna telah selesai dengan membersihkan liang hangatnya... kemudian dia mulai lagi mengelus-elus badan telanjang suster Wiwik dan tuga memainkan rambutku... mengusapnya... Kemudian karena sudah cukup pemanasannya... dia mulai menaiki ranjang lagi... dikangkangkannya kakinya yang jenjang di atas kepalaku... setengah berjongkok gayanya saat itu dengan menghadap tembok di atas kepalaku... dan kedua tangannya berpegangan pada bagian kepala ranjangku. Mulai disorongkannya liangnya yang telah kering ke mulutku... dengan cepat aku julurkan lidahku.... aku colek sekali dulu dan aku tarik nafas.... hhhmmmm...... harus khas liang senggama.... kujilat liangnya dengan lidahku yang memang terkenal panjang... kumainkan lidahku... mereka berdua mengerang berbarengan kadang bersahutan... Aku ingin tau sekarang ini jam berapa ? Jangan sampe erangan mereka mengganggu pasien lain... karena aku mendengarnya cukup keras... aku tengok ke dinding... kosong ngga' ada jam dinding... aku lihat keluar... kearah pintu... mataku terbelalak... terkejut... shock... benar-benar kaget aku... lamat-lamat aku perhatikan... di antara pintu aku melihat seberkas sinar mengkilap... sambil terus menggoyang suster Wiwik... meninggalkan jilatan pada suster Anna... aku konsentrasi sejenak pada apa yang ada di belakang pintu... ternyata... pintupun terbuka... makin gila aku makin kaget... dan deg... jantungku tersentak sesaat... lalu lega... tapi... yang dateng ini dua temen suster yang sedang kupuaskan ini... kaya'nya kalo marah sich ngga' bakalan.. mereka sepertinya telah cukup lama melihat adegan kami bertiga... jadi maksud kedatangannya hanya dua kemungkinan... mo nonton dari dekat atau ikutan... ternyata.... " Wah... wah... wah... rajin sekali kalian bekerja... sampe malem gini masih sibuk ngurus pasien... " demikian kata salah seorang dari mereka... " Mari kami bantu " demikian sahut yang lainnya yang berbadan kecil kurus dan berdada super... Jelas ini jawabannya adalah pilihan kedua. Merekapun langsung melepas pakaian dinas masing-masing... satu mengambil posisi di kanan ranjang dan satu ngambil posisi di kiri ranjang... secara hampir bersamaan mereka menciumi dada... leher... telinga dan semua daerah rangsanganku... akupun mulai lagi konsentrasi pada liang suster Anna... sementara kedua tanganku ambil bagian masing-masing... sekarang semua bagian tubuhku yang menonjol panjang telah habis digunakan untuk memuaskann 4 suster gatel...... malam ini... tidak ada sisa rupanya.... terus bagaimana kalo sampe ada satu lagi yang ikutan ? Jari-jariku baik dari tangan kanan maupun kiri telah amblas dalam liang hangat suster-suster gatel tersebut... untuk menggaruknya kali... aku kocok-kocokkan keluar masuk ya lidahku... ya jariku... ya meriamku... rusak sudah konsentrasiku... yang pasti... ini pengalaman gila kedua sejak peristiwa serupa dengan Donna adik Sammy Zara... Ini permainan Four Whell Drive ( 4 WD )atau bisa juga disebut Four Wheel Steering ( 4 WS )... empat-empatnya jalan semua... kaya'nya kau makin piawai dalam permainan 4DW / 4 WS ini karena ini kali dua aku mencoba mempraktekkannya. Lama sekali permainannya... sampe tiba-tiba suster Wiwik mengerang.... kesar dan panjang serta mengejang... Setelah suster Wiwik selesai... dan mencabut meriamku... suster Anna berbalik posisi dengan posisi 69... kami saling menghisap dan permainan berlanjut... sekali aku minta rotasi... yang di kananku untuk naik... yang di atas ( suster Anna ) aku minta ke kiri dan suster yang di kiri aku minta pindah posisi kanan. Tawaran ini tidak disia-siakan oleh suster yang berkulit agak gelap dari semua temannya... dia langsung menancapkan meriamku dengan gerakan yang menakjubkan... tanpa dipegang.... diambilnya meriamku yang masih tegang dengan liangnya dan langsung dimasukkan... amblas sudah meriamku dari pandangan. Diapun langsung menggoyang keras... rupanya sudah ngga' tahan... Benar juga sekitar 5 menit dia bergoyang sudah mengejang keras dan mengerang.... mengerang.... panjang serta lemas. Sementara tingal dua korban yang belum selesai... aku minta bantuan suster yang masih ada di sana untuk membantu aku balik badan... tengkurap... kemudian aku suruh suster yang pendek dan berdada besar tadi untuk masuk ke bawah tubuhku.... sedangkan suster Anna aku suruh duduk di samping bantal yang digunakan suster kecil tadi. Perlahan aku mulai memasukkan meriam raksasaku pada liang suster yang bertubuh kecil ini... sulit sekali... dan diapun membantu dengan bimbingan test.... Setelah tertancap... tapi sayangnya tidak dapat habis terbenam... rasanya mentok sekali... dengan bibir rahimnya... akupun mulai menggoyang suster kecil dan menjilati suster Anna. Mereka berdua kembali mendesah.... mengerang.... mendesah dan kadang mendesis... kaya' ular. Aku sulit sekali sebenarnya untuk mengayun pinggulku maju mundur.... jadi yang bisa aku lakukan cuman tetap menancapkan meriamku pada liang kenikmatan suster mungil ini sambil memutar pinggulku seakan meng-obok-obok liangnya... sedangkan dadanya yang aku bilang super itu terasa sekali mengganjal dadaku yang bidang... kenikmatan tiada tara sedang dinikmati si mungil di bawahku ini... dia mendesis tak keruan... sedang lidahku tetap menghajar liang kenikmatan suster Anna... sesekali aku jilatkan pada clitsnya... dia menggelinjang setiap kali lidahku menyentuh clitsnya... mendengar desisan mereka berdua aku jadi ngga' tahan... maka dengan nekat aku keraskan goyangan pinggulku dan hisapanku pada suster Anna... dia mulai mengejang... mengerang dan kemudian disusul dengan suster yang sedang kutindih.... suster Anna sudah lemas... dan beranjak turun dari posisinya.... Aku tekan lebih keras suster mungil ini.... sambil dadanya yang menggairahkan ini aku remas-remas semauku... aku sudah merasakan hampir sampe juga... sedang suster mungil masih mengerang.... terus dan terus... kaya'nya dia dapat multi orgasme dan panjang sekali orgasme yang didapatnya.... aku coba mengjar orgasmenya... dan.... dan.... berhasil juga akuhirnya... aku sodok dan benamkan meriamku sekuat-kuatnya... sampe dia melotot... aku didekapnya erat sekali... dan " Adu.....uh enak sekali... " demikian salah satu katanya yang dapat aku dengar. Akupun ambruk diatas dada besar yang menggemaskan itu... lunglai sudah tubuh ini rasanya... menghabisi 4 suster sekaligus... suatu rekord yang gila... permainan Four Wheel Drive kedua dalam hidupku... pada saat mencabutnyapun aku terpaksa diantu suster yang lain... " Kasihan pasien ini nanti sembuhnya jadi lama... soalnya ngga' sempet istirahat " kata suster yang hitam. " Iya dan kaya'nya kita akan setiap malam rajin minta giliran kaya' malem ini " sahut suster Wiwik. " Kalo itu dibuat system arisan saja " kata suster Anna sadis sekali kedengarannya. Emangnya aku meriam bergilir apa ? Malam itu aku tidur lelaap sekali dan aku sempat minta untuk suster mungil menemaniku tidur, aku berjanji tiap malam mereka dapat giliran menemaniku tidur... tapi setelah mendapat jatah batin tentunya. Suster mungil ini bernama Ratih dan malam itu kami tidur berdekapan mesra sekali seperti pengantin baru dan sama-sama polos... sampe jam 4 pagi... dia minta jatah tambahan... dan kamipun bermain one on one ( satu lawan satu, ngga' keroyokan kaya' semalem ). Hot sekali dia pagi itu... karena kami lebih bebas... tapi yang kacau adalah udahannya... aku merasa sakit karena lukaku berdarah lagi... jadi terpaksa ketahuan dech sama yang lain kalo ada sesi tambahan... dan merekapun rame-rame mengobati lukaku.... sambil masih pengen lihat meriam dasyat yang meluluh lantakkan tubuh mereka semaleman. Abis gitu sekitar jam 5 aku kembali tidur sampe pagi jam 7.20 aku dibangunkan untuk mandi pagi. Mandi pagi dibantu oleh suster Dewi dan sempat diisep sampe keluar dalam mulutnya... nah suster Dewi ini yang kulitnya hitaman semalam. Nama mereka sering aku dapat setelah tubuh mereka aku dapat. Hari kedua Pagi jam 10 aku dibesuk oleh Dian dan Mita... mereka membawakan buah jeruk dan apel... aslinya sich aku ngga demen makan buah... setengah jam kami ngobrol bertiga. sampe suatu saat aku bilang pada Dian " aku mo minta tolong Ian... kepalaku pusing... soalnya aku dari semaleman ngga' dapet keluar... dan aku ngga' bisa self service " demikian kataku membuka acara... dan akupun bercerita sedikit kebiasaanku pada Dian dengan bumbu tentunya. Aku cerita kalo biasa setiap kali mandi pagi aku suka onani kalo semalemnya ngga' dapet cewec buat nemenin tidur... dan sorenya juga suka main lagi... Dian bisa maklum karena aku dulu sempat samen leven dengan Nana temannya yang hyper sex selama 8 bulan lebih... dia juga tahu kehidupanku tidak pernah sepi cewec. Dengan dalih dia mo bantu aku karena hal ini dianggap sebagai bales jasa menyelamatkan jiwa kakaknya... yang aku selamatkan dari keroyokan kemarin... sampe akhirnya aku sendiri masuk rumah sakit. Dia minta Mita adiknya keluar dulu karena malu, tapi Mita tau apa yang akan dilakukan Dian padaku... karena pembicaraan tadi di depan Mita. Sekeluarnya Mita dari kamar... Dian langsung memasukkan tangannya dalam selimutku dan mulailah dia meremas dan mengelus meriamku yang sedang tidur... sampe bangun dan keras sekali... setelah dikocoknya dengan segala macam cara masih belum keluar juga sedang waktu sudah menunjukkan pukul 10.45 berarti jam besuk tinggal 15 menit lagi maka aku minta Dian menghisap meriamku. Mulanya dia malu... tapi dikerjakannya juga... demi bales jasa kaya'ya... atau dia mulai suka ? Akhirnya keluar juga spermaku dan kali ini tidak diselimut lagi tapi dalam mulut Dian dan ini pertama kali Dian meneguk spermaku... juga pertama kali teman kuliahku ini ngisep punyaku... kaya'nya dia juga belum mahir betul... itu ketahuan dari beberapa kali aku meringis kesakitan karena kena giginya. Spermaku ditelannya habis... sesuai permintaanku dan aku bilang kalo sperma itu steril dan baik buat kulit... benernya sich aku ngga' tau jelas... asal ngomong aja dan dia percaya... setelah menelan spermaku dia ambil air di gelas dan meminumnya... belum biasa kali. Aku tengok ke jendela luar saat Dian ambil minum tadi... ternyata aku melihat jendela depan yang menghadap taman tidak tertutup rapat dan aku sempat lihat kalo Mita tadi ngintip kakaknya ngisep aku... Jam 11.05 mereka berdua pamit pulang... selanjutnya aku aku makan siang dan tidur sampe bangun sekitar jam 3 siang. Dan aku minta suster jaga untuk memindahkanku ke kursi roda... sebelum dipindahkan aku diobati dulu dan diberi pakeaian seperti rok panjang terusan agak gombor. dengan kancing banyak sekali di belakangnya. Pada saat mengenakan pakaian tersebut dikerjakan oleh dua suster shift pagi... suster Atty dan suster Fatima, pada saat mereka berdua sempat melihat meriamku... mereka saling berpandangan dan tersenyum terus melirik nakal padaku... aku cuek saja... pada saat aku mo dipindahkan ke kurasi roda aku diminta untuk memeluk suster Fatima... orangnya masih muda sekitar 23 tahunan kira-kira... rambutnya pendek... tubuhnya sekitar 159 Cm... dadanya sekitar 34 B... pada saat memeluk aku sedikit kencangkan sambil pura-pura ngga' kuat berdiri... aku dekap dia dari pinggang ke pundak ( seperti merengkuh ) dengan demikian aku telah menguncinya sehingga dia tidak dapat mengambil jarak lagi dan dadanya pas sekali dipundakku... greeng... meriamku setengah bangun dapat sentuhan tersebut. " Agak tegak berdirinya Mas... berat soalnya badan Masnya " kata suster Fatima. Akupun mengikut perintahnya dengan memindahkan tangan kananku seakan merangkulnya dengan demikian aku makin mendekatkan wajahnya ke leherku dan aku dorong sekalian kepalaku sehingga dia secara ngga' sadar bibirnya kena di leherku... sementara suster Atty membetulkan letak kursi roda... aku lihat pinggulnya dari berlakang... wah... bagus juga ya... Suster Fatima bantu aku duduk di kursi roda dan suster Atty pegang kursi roda dari belakang...pada saat mo duduk pas mukaku dekat sekali dengan dada suster Fatima... aku sempetin aja desak dan gigit dengan bibir berlapis gigi ke dada tersebut... karena beberapa terhenti aku dapat merasakan gigitan itu sekitar 2 detikan dech... dia diam saja... dan saat aku sudah duduk.... dan suster Atty keluar kamar... " Awas ya... nakal sekali " kata suster Fatima sambil mendelik. Aku tau dia ngga' marah cuman pura-pura marah aja " Satunya belum Sus " kataku menggoda... " Enak aja... geli tau ? " jawabnya sewot. " Nanti saya cubit baru tau " lanjutnya sambil langsung mencubit meriamku... dan terus dia ngeloyor keluar kamar dengan muka merah... karena meriamku saat itu sudah full standing karena abis nge-gigit toket... jadi terangsang... " Sus... tolong donk saya di dorong keluar kamar " kataku sebelum sempat suster Fatima keluar jauh. Diapun kembali dan mendorongku ke teras kamar... menghadap taman. Aku bengong di teras... sambil menghisap rokokku... di pangkuanku ada novel tapi rasanya males mo baca novel itu... jadinya aku bengong saja sore itu di teras sambil ngelamun aku mikirin rencana lain untuk malam ini... mo pake gaya apa ya ? Tiba-tiba aku dikejutkan dengan telapak tangan yang menutup mataku... saipa ini ? Kok tanyannya halus... dingin dan kecil... " Siapa ni ? " kataku... Terus dilepasnya tangan tersebut dan dia ke arah depanku... baru kutau dia Mita adik Dian. Kok sendirian ? " Mana Mita ? " tanyaku... " Lagi ketempat dosennya mo ngurus scripsi " jawab Mita. " Jadi ngga' kesini donk ? " tanyaku penasaran. " Ya ngga' lah... ini saya bawain bubur buatan Mama " katanya sambil mendorongku masuk kamar... dia letakkan bubur itu di atas meja kecil samping ranjang. Terus kami ngobrol... sekitar 10 menit sampe aku bilang " Mit... ach ngga' jadi dech... " kataku bingung gimana mo mulainya... maksudku mo jailin dia untuk ngeluarin aku seperti yang dilakukan kakaknya pagi tadi... bukankah dia juga udah ngintip... kali aja dia pengen kaya' kakaknya... mumpung lagi cuman berduaan... " Kenapa Kak ? " aku tak menjawab hanya mengernyitkan dahi saja... " Pusing ya ? " tanyanya lagi. " Iya ni... penyakit biasa " kataku makin berani... kali bisa... " Kak... gimana ya ? Tadi khan udah ? " katanya mulai ngeti maksudku... tapi kaya'nya dia bingung dan malu... merah wajahnya tampak sekali. " Mit... sorry ya... kalo kamu ngga' keberatan tolongin Kakak donk... ntar malem Kakak ngga' bisa tidur... kalo... " kataku mengarah dan sengaja tidak menyelesaikan kata-kataku supaya terkesan gimana gitu.... " Iya Mita tau Kak... dan kasihan sekali... tapi gimana Mita ngga' bisa... MIta malu Kak... " " Ya udah kalo kamu keberatan... aku ngga' mo maksa... lagian kamu masih kecil... " " Kak... Mita ciumin aja ya... supaya Kakak terhibur... jangan susah Kak... kalo Mita sudah besar dan sudah bisa juga mau kok bantuin Kak Jossy kaya tadi pagi " kata dia sambil mencium pipiku. " Iya dech... sini Kak cium kamu " kataku dan diapun pindah kehadapanku. Dia membungkuk sehingga ada kelihatan dadanya yang membusung... aduh.... gila... usaha harus jalan terus ni... gimana caranya masa bodo... harus dapet... aku udah pusing berat. Dan Mitapun memelukku sambil membungkuk... aku cium pipinya, dagunya... belakang telinganya kadang aku gigit lembut telinganya... pokoknya semua daerah rangsangan... aku coba merangsangnya... ciuman kami lama juga sampe nafasnya terasa sekali di telingaku. Tangaku mencoba meremas dadanya... diapun mundur... mo menghidar... " Mit... gini dech... aku sentuh kamu saja... ngga' ngapain kok... supaya aku lebih tenang nanti malem " " Maaf Kak... tadi Mita kaget... Mita ngerti kok... Kak Joss gini juga gara-gara Mas Anton " jawabnya penuh pengertian... atau dia udah kepancing ? Diapun kembali... mendekat dan kuraih dadanya... aku remas...dan dia kembali menciumku... dari tadi tidak ada ciuman bibir hanya pipi dan telinga... saling berbalasan... sampe remasanku makin liar dan mencoba menyusup pada bajunya... melalui celah kancing atasnya. Tangan Mita mulai turun dari dadaku ke meriamku... dan meremasnya dari luar... " Aduh... enak sekali Mit... terusin ya... sampe keluar... biar aku ngga' pusing nanti " kataku nafsu menyambut kemajuannya. Lama remasan kami berlangsung... sampe akhirnya Mita melorot dan berjongkok di depanku dan menyingkap pakaianku... dia mulai mo mencium meriamku... dengan mata redup penuh nafsu dia mulai mencium sayang pada meriamku. " Masukin saja Mit... " kataku. Mitapun memasukkan meriamku dalam mulut mungilnya... sulit sekali tampaknya... dan penuh sekali kelihatan dari luar... dia mulai menghisap dan aku bilang jangan sampe kena gigi... Tak perlu aku ceritakan proses isep-isepan itu... yang pasti saat aku ngga' tahan lagi... aku tekan palanya supaya tetap nancep... dan aku keluarkan dalam mulut mungil Mita... terbelalak mata Mita kena * spermaku. " Telen aja Mit... ngga' papa kok " kataku... Diapun menelan spermaku... lalu dicabutnya dari mulut mungil itu... sisa spermaku yang meleleh di meriamku dan bibir mungilnya dilap pake tissue... dan dia lari ke kamar mandi.... sedang aku merapikan kembali pakaianku yang tersibak tadi.

Lokasi Prostitusi Terbesar di Indonesia

 
Forum Telanjang - Bicara prostitusi atau pelacuran sepertinya selalu menarik. Di Indonesia misalnya, masalah bisnis esek-esek ini akan selalu memicu kontroversi, banyak orang menolak, tetapi tidak sedikit pula yang mencari, menjadi pelanggan bisnis pelacuran ini.

Mau bukti, longok saja geliat bisnis prostitusi di Gang Dolly, Surabaya, Jawa Timur. Bila anda berkunjung ke sana, area prostitusi yang konon terbesar di Asia Tenggara itu baru sepi di siang hari, dan mulai ramai sejak bedug maghrib ditabuh.

Dolly masih awet hingga kini karena selalu muncul penolakan ketika hendak ditutup. Mau bukti lagi, berkunjung lah ke area prostitusi tersohor di Jalan Pasar Kembang (Sarkem), Kota Yogyakarta. Tempat prostitusi itu juga masih lestari sampai kini.

Uniknya, tempat pelacuran di Indonesia ternyata identik dengan nama Jalan. Misalnya prostitusi Dolly. Dulu prostitusi di sana hanya berada di sebuah gang di Jalan Jarak, wilayah Pasar Kembang. Kemudian lokasi bisnis prostitusi berkembang, lalu muncul nama lokalisasi Dolly.

Begitu juga dengan prostitusi di Jalan Pasar Kembang (Sarkem), Yogyakarta, Jalan Kramat Tunggak, Jakarta Utara dan Jalan Kepanduan II, Kalijodo, Angke, Jakarta Barat. Berikut ini 4 jalan tempat prostitusi yang melegenda di Indonesia.

1. Gang Dolly Surabaya

Silahkan tanya orang Surabaya di mana lokasi prostitusi Dolly berada, semua pasti mafhum, bila area bisnis lendir ini ada di Jalan Jarak, Kelurahan Putat Jaya, Kecamatan Sawahan, Kota Surabaya. Lalu bagaimana riwayat gang Dolly ini? Belum banyak catatan sejarah mengulas.

Namun Tjahjo Purnomo dan Ashadi Siregar pernah menulis sejarah singkat Dolly dalam bukunya berjudul "Dolly: Membedah Dunia Pelacuran Surabaya, Kasus Kompleks Pelacuran Dolly" yang diterbitkan Grafiti Pers, April 1982. Dalam buku itu disebutkan dulu kawasan Dolly merupakan makam Tionghoa, meliputi wilayah Girilaya, berbatasan dengan makam Islam di Putat Gede.

Baru sekitar tahun 1966 daerah itu diserbu pendatang dengan menghancurkan bangunan-bangunan makam. Makam China itu tertutup bagi jenazah baru, dan kerangka lama harus dipindah oleh ahli warisnya. Ini mengundang orang mendapatkan tanah bekas makam itu, baik dengan membongkar bangunan makam, menggali kerangka jenazah, atau cukup meratakan saja.

Setahun kemudian, 1967, muncul seorang pelacur wanita bernama Dolly Khavit di kawasan makam Tionghua tersebut. Dia kemudian menikah dengan pelaut Belanda, pendiri rumah pelacuran pertama di jalan yang sekarang bernama Kupang Gunung Timur I. Wisma miliknya antara lain bernama "T," "Sul," "NM," dan "MR." Tiga di antara empat wisma itu disewakan pada orang lain. Demikian asal muasal nama "Dolly".

"Dolly" semakin berkembang pada era tahun 1968 dan 1969. Wisma-wisma yang didirikan di sana semakin banyak. Adapun persebarannya dimulai dari sisi jalan sebelah barat, lalu meluas ke timur hingga mencapai sebagian Jalan Jarak.

2. Jalan Pasar Kembang (Sarkem) Yogyakarta

Pasar Kembang merupakan nama jalan di Yogyakarta. Jalan Pasar Kembang, atau lebih terkenal disebut Sarkem. Jalan itu dikenal sebagai lokasi prostitusi di Kota Yogyakarta. Secara administratif wilayah ini merupakan bagian dari Kecamatan Gedong Tengen, tepatnya berada di RW Sosrowijayan Kulon.

Warga setempat juga kerap menyebut Sarkem dengan nama Gang 3. Alasanya wilayah Sarkem adalah gang ketiga dari arah Timur Jalan Pasar kembang. Konon, Sarkem sebagai lokasi prostitusi disebut-sebut telah ada sejak sekitar 125 tahun silam. Sebab itu lokasi ini memiliki nilai historis yang memperkaya sejarah Kota Yogyakarta.

Sesui cerita tutur masyarakat setempat, Sarkem telah ada sejak 1818, hal tersebut berarti kegiatan prostitusi ini telah ada sejak Zaman Belanda. Ketika itu sedang berlangsung proyek pembangunan rel kereta api yang menghubungkan Yogyakarta dengan kota-kota lainnya.

Pemerintah Belanda berharap gaji para pekerja proyek kembali menjadi pemasukan Pemerintah belanda, maka di bangunlah Pasar kembang sebagai sarana prostitusi, agar pekerja menjajakan uang di sana. Semakin lama lokasi tersebut seakan dipetakan menjadi kawasan prostitusi di Yogyakarta.

Apalagi lokasi Sarkem berdekatan dengan kawasan wisata Malioboro yang menjadi daya tarik wisata di Yogyakarta. Hal itu memungkinkan nama Sarkem sebagai lokasi prostitusi semakin dikenal masyarakat luas.

3. Jalan Kramat Tunggak, Jakarta Utara

Praktik pelacuran di Jakarta diperkirakan sudah ada sejak VOC menguasai Batavia abad ke 17. Awalnya masyarakat Betawi menyebut pelacur dengan sebutan cabo. Kata ini berasal dari bahasa China Caibo yang kurang lebih berarti wanita malam. Awalnya memang praktik pelacuran banyak dijalankan oleh pendatang dari Tionghoa.

Namun lokasi dan jalan yang dikenal sebagai tempat pelacuran perlahan-lahan mulai dihapus. Misal lokasi pelacuran di Gang Hauber, Petojo, Jakarta Pusat dan lokasi bisnis pelacuran di kawasan Glodok, Jakarta Barat. Lokasi itu kini bersih dari aktivitas pelacuran.

Bisnis pelacuran baru kembali muncul pada era paska kemerdekaan, yakni zaman pemerintahan Gubernur Ali Sadikin. Para pelacur di Gang Hauber, Glodok, dan daerah lain direlokasi ke kawasan Jalan Kramat Tunggak, Jakarta Utara. Hingga kini, aktifitas pelacuran masih ada di sana meski sembunyi-sembunyi.

Pada periode 1970-1980 an, luas Kramat Tunggak mencapai 12 hektar. Jumlah pelacur mencapai 2.000 orang. Kebanyakan berasal dari wilayah Pantura seperti Subang, Indramayu dan Cirebon. Lokalisasi ini dikenal sebagai tempat prostitusi terbesar di Asia Tenggara.

Tahun 1999, Gubernur DKI Jakarta, Sutiyoso membubarkan Kramat Tunggak. Bang Yos mengubah lokalisasi ini menjadi Islamic Center. Tapi bukan berarti masalah pelacuran selesai. Para wanita malam kembali berkeliaran di jalan-jalan. Sebagian menyaru sebagai pemijat atau pemandu lagu.

4. Gang Kalijodo, Jakarta Utara

Nama Kalijodo di Kelurahan Angke, Jakarta Barat, sudah ada sebelum tempat pelacuran muncul. Orang Jakarta sejak dulu menamakan suatu tempat berdasarkan peristiwa yang pernah terjadi. Dulu, mungkin di kali ini seringkali para gadis dan pria berpacaran dan berakhir dengan perjodoan.

Cerita lain, dulu di kali ini tiap tahun diselenggarakan pesta peh coen Imlek atau tahun baru China. Pesta ini menarik para muda-muda yang ingin menyaksikan beragam keramaian seperti barongsai dan pesta ngibing diiringi gambang keromong. Banyak taipan yang menjadi sponsor.

Namun Koran Tempo edisi Selasa, 5 Maret 2002 menulis cerita tentang Kalijodo. Sejak abad 18 Kalijodo juga terkenal sebagai ladang bisnis seks. Di sebelah Banjir Kanal Barat-Kali Angke itu jadi langganan para pria China mencari teman kencan atau membeli gundik.

Perempuan lokal dipoles dan dilatih lagu-lagu Mandarin untuk memikat para babah atau perantau dari China. Sejak itu praktis Kalijodo ikut memainkan peran penting terjadinya asimilasi pria-pria Tionghoa dan warga pribumi. Sampai era 50-an, para mucikari masih terlihat bersama perempuan-perempuan yang ditawarkan di atas perahu-perahu di Kali Angke.

Pada 1998 lokalisasi digusur oleh Gubernur Sutiyoso. Beberapa germo terusir dengan ganti rugi uang. Namun hingga kini, diam-diam di beberapa gang masih ada lokalisasi pelacuran kelas pinggiran.

Foto Briptu Eka Tanpa Seragam Polisi





Forum Telanjang – Tau dong sama Briptu Eka, yup berikut ini beberaoa koleksi Foto Briptu Eka diluar jam kerja tanpa menggunakan Seragam Polisi. langsung aja Cek This Out!










Hot! Celana Dalam Dewi Persik Menerawang

Forum Telanjang – Pedangdut dan juga aktris Dewi Persik kembali mengunggah foto seksinya di akun media twitter.
Bintang Tali Pocong Perawan, Dewi Persik kembali berpakaian seksi saat menghadiri acara Fashion and Food Festival.
Dalam foto yang diunggah di akun twitter pribadi terlihat jika mantan istri Saipul Jamil itu memakai gaun hitam transparan dengan make up gothic.
Alhasil gaun transparan tersebut membuat pakaian dalam Depe yang juga berwarna hitam menjadi terlihat jelas.
Foto tersebut juga bertuliskan, ‘Tonite Fashion Show Exotica Papua.




Foto Sexy Bibie Julius di Majalah Pria Dewasa

bibie julius z
ForumTelanjang – Model Sexy pendatang baru Bibie Julius tampaknya akan menjadi calon Boom Sex nya indonesia. Dengan wajah yang cantik dan tubuh yang sexy Bibie Julius dapat membuat mata lelaki tidak berbedip saat melihatnya. Berikut ini adalah gallery foto Bibie Julius dari majalan Popular Edisi Maret 2013.
bibie julius 2 Foto Sexy Bibie Julius di Majalah Pria Dewasa bibie julius 3 Foto Sexy Bibie Julius di Majalah Pria Dewasa bibie julius 4 Foto Sexy Bibie Julius di Majalah Pria Dewasa bibie julius 5 Foto Sexy Bibie Julius di Majalah Pria Dewasa bibie julius 6 Foto Sexy Bibie Julius di Majalah Pria Dewasa bibie julius 7 Foto Sexy Bibie Julius di Majalah Pria Dewasa bibie julius 8 Foto Sexy Bibie Julius di Majalah Pria Dewasa bibie julius 9 Foto Sexy Bibie Julius di Majalah Pria Dewasa bibie julius 10 Foto Sexy Bibie Julius di Majalah Pria Dewasa bibie julius 11 Foto Sexy Bibie Julius di Majalah Pria Dewasa bibie julius Foto Sexy Bibie Julius di Majalah Pria Dewasa